Review Buku Guru (Dewi Mustikasari)

Image result for buku cinta suci zahrana"

Perjuangan berliku seorang wanita karir berusia kepala tiga dalam mencari dan menemukan jodoh sejatinya, inilah tema novel terbaru yang diangkat Habiburrahman El Shirazy. Perjuangan karirnya bisa dibilang lebih sukses dibandingkan perjuangannya mencari jodoh. Baginya mencari jodoh yang cocok dengannya jauh lebih sulit ketimbang menamatkan pendidikan S1 dan S2 dengan predikat terbaik, atau bahkan mendapatkan penghargaan tingkat nasional maupun internasional.

Selama ini ia sibuk mengejar mimpinya menjadi dosen teknik berprestasi. Sehingga ia menolak sejumlah lamaran pria yang menyuntingnya. Bahkan hal itu telah terjadi saat ia masih menempuh pendidikan S1 dan S2. Ia menolak lamaran yang datang kepadanya dengan alasan takut mengganggu kelancaran studinya.

Ia baru sadar kesalahan menunda pernikahannya setelah berumur 34 tahun. Penyesalannya tak bisa mengembalikannya keusia muda. Untuk seorang wanita karir berpendidikan S1 UGM dan S2 ITB ini, sungguh tidak mudah menemukan seorang jodoh yang betul-betul cocok dan tulus mencintainya. Pria yang lebih tua darinya pasti mencari wanita yang lebih muda dan cantik darinya. Sedangkan pria yang lebih muda minder mendekatinya, apalagi melamar dan menyuntingnya. Merekapun akan mencari pasangan yang sebaya atau bahkan yang lebih muda.
Setelah kesadaran datang, para pria yang dulu melamarnya telah beristri dan menjadi pengusaha sukses. Ketika ia memutuskan untuk mencari jodoh, sejumlah pria yang datang kepadanya justru bukanlah pria yang baik, termasuk Dekan Fakultas Teknik tempat ia mengajar. Dalam keadaan seperti itu, haruskah ia mau menerima lamaran pria mana saja agar ia cepat menikah dan masalah jodoh itu selesai?

Novel Cinta Suci Zahrana ini sejatinya memberikan gambaran bahwa tidak ada pembedaan antara wanita dengan pria dalam hal menuntut ilmu. Wanita pun bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya. Akan tetapi masih ada tugas mulia yang harus dipenuhi, yaitu melahirkan generasi-generasi yang hebat dari rahimnya. Wanita tidak boleh lupa dengan kodratnya.

Novel Cinta Suci Zahrana yang mengambil setting di Jawa Tengah, Yogyakarta hingga negeri Cina itu lebih menonjolkan konflik batin tokoh utama. Puncaknya setelah Zahrana pulang menerima penghargaan level internasional dari School of Architecture, Tsinghua University. Kedua orang tuanya semakin marah dengan sikap Zahrana yang tidak segera mencari jodoh, tapi malah ingin menerima beasiswa S3 dari luar negeri. Bagi kedua orang tuanya, bukan gelar akademik dan berbagai penghargaan yang didapat anaknya yang dapat membanggakan mereka. Mereka hanya ningin anak perempuan satu-satunya itu segera naik ke pelaminan dan memberikan cucu. Apalagi usia mereka semakin tua, mereka takut kalau ajal lebih dulu datang sebelum melihat anaknya menikah.

Seperti novel-novel Kang Abik yang lebih dahulu terbit, novel ini pun menampilkan kisah romantika cinta dramatis yang penuh dengan pesan-pesan moral yang terkandung didalamnya. Pesan-pesan yang ada dinovel ini pun disampaikan dengan apik sehingga penikmat novel CSZ tidak merasa seperti digurui.

Akan tetapi, dibagian akhir alur cerita novel CSZ ini sudah mulai bisa ditebak para pembacanya. Dengan mematikan salah satu tokoh dinovel ini pun pembaca seperti dibawa kembali kedalam alur novel Ayat-Ayat Cinta dan Dalam Mihrab Cinta. Hal ini bisa menjadi kejenuhan bagi para penikmat novel Kang Abik yang selalu berakhir happy ending.

Gambar mungkin berisi: 1 orang, tersenyum, berdiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *